=====RESUME DISKUSI ====
🌷 Manajemen Waktu, Awal dari Ikhtiar Menggapai Impian 🌷
✒ Momod : bunda aisy
📝 Nonot : Bunda Noor
🍀 Profil Narsum
Nama lengkap: Deasi Srihandi
Panggilan : Mom Deasi
Tempat & Tanggal lahir : Manado, 26 Nov 1978
Status (menikah/belum menikah) : Menikah with multiple co-wives
Jumlah anak & usia anak: 6 (1, 3, 5, 8, 12, 14)
Pendidikan terakhir/Sedang dijalani,univ,jurusan: University of Life (pendidikan yg sedang dijalani) ,International Business Administration, Univ Sam Ratulangi
Passion : Living to the Fullest, learning doing everything that can bring me closer to Allah (semua kegiatan/hal tentang woman sustainability n to make Allah loves me itu bikin aku jatuh cinta untuk ngelakuinnya jadi susah bilang passionnya yg mana, ato klo mo disingkat, I'm multi passion).
Pekerjaan/Aktivitas harian : Green Mommy (make green n healthy products;cosmetic, skincare, personal care, cleaning products, vegan n raw food), teaching sustainability/keberlanjutan untuk keluarga dan wanita utamanya, blogging tentang woman and sustainability, mommy, istri, ngajarin anak-anak dengan cara unschooling (dulunya homeschooling), training martial arts, Petani.
Akun Facebook : Deasi Srihandi
Blog : http://greenmommyshop.wordpress.com
http://messyhomestead.wordpress.com
Email aktif : tanyagreenmommy@gmail.com
Domisili: Malang Kota, Bunulrejo & Green Family Eco Farm, Kemiri-Malang Kabupaten
Motto hidup: The Selfless One
🍀 Hasil Diskusi
🍂 Tanya 1
1. Terkait manajemen waktu, apa yang bisa kita lakukan untuk mensiasati datangnya rasa malas? Rasa2nya hambatan terbesar supaya kita bisa tertib memanage waktu adalah dari diri sendiri. Bgm supaya kita tetap fokus dan tidak mudah teralihkan ke hal2 lain yang ga begitu penting ya?
2. Bisakah ibu jabarkan contoh kegiatan sehari2, bagaimana kita bisa menyelesaikan urusan pribadi (kebetulan saya jualan online), tanpa mengesampingkan anak? Inginnya sih urusan online shop saya selesaikan saat anak tidur, tapi susah juga ya. Selama ini saya curi2 waktu, misal anak lagi asik main sendiri, saya ngumpet balasin pesanan 😬😬
Laras-Depok
Jawaban:
Buat Mb Laras-Depok
1. Tentang Manajemen Waktu,
Cara menyiasati rasa malas?
Kita kudu mengerti apa arti jadi Ibu, Istri itu, dan kita kudu membangun motivasi setiap individu yang mungkin berbeda-beda apa yang kita inginkan untuk kita dapatkan dari menjadi ibu atau istri atau apa yang ingin kita berikan dari menjadi ibu dan atau istri.
Kalau dikamus saya, rasa malas itu nggak ada. Kalau kita malas, kita kudu malu diri, berati kita mau sesuatu yang lain yang saat itu kita nggak punya yang membuat kita jadi nggak mau melakukan apa yang ada didepan mata. Kalau capek atau sakit lain cerita.
Tapi kalau juga kita belum bisa menghilangkan rasa malas, tips paling asik, bikin kegiatan berbeda yang melibatkan anggota keluarga, terutama anak-anak, missal nih, malas masak, ajak anak-anak untuk bantuin masak bareng, memang bakal berantakan lebih, ajak mereka bantu bersih-bersih, kalo alasannya nanti kita juga yang beresin karena mereka nggak bisa super bersih or rapi, biarin aja..
Kita kudu menerima kalau kesempurnaan itu bukan milik kita, apalagi anak-anak.
Untuk bisa tetap fokus, balik lagi ke jadwal, bikin rincian apa saja yang harus dilakukan sesuai prioritas, dan bikin alokasi waktu, misal, masak jam 5 pagi selama 1 jam, bikin timer di hp, untuk masak selama 1 jam.
Untuk tetap fokus jika bekerja tanpa ART seperti saya dan banyak teman-teman lainnya, gadget dan post o notes yang saya tempel di laptop, hal yang sedang saya kerjakan saat itu, juga google calendar di laptop termasuk to do list organizer di atas meja jadi reminder favorit saya. Jadi kalau misal saya lagi teralihkan perhatiannya karena anak pup atau minta dibantu PRnya sembari saya kerja, ketika balik lagi ke meja kerja, saya tau apa yang tadinya saya kerjakan. Tapi butuh hati yang kuat dan ngomong Ke diri sendiri “Just Suck it Up” untuk tetap meneruskan pekerjaan.
Untuk tidak teralihkan perhatian ke hal-hal yang nggak penting, jawabannya Cuma 1: Tau apa prioritas kita. Baik prioritas hari itu dan apa prioritas utama kita dalam hidup.
Kegiatan saya sehari-hari berunschooling-homeschool, mengasuh bayi usia 1 tahun dan menjalankan GMS dari jam 8-5 sore, dan sama seperti ibu lainnya saya masak setelah sholat subuh dan menyiapkan makan siang dan malam dan bersih-bersih, termasuk nyuci dan melipat pakaian dll. Semua bersinergi itu tips saya.
Tidak mengesampingkan anak relative juga. Tips pengaturan kerja saya seperti ini:
1. Ruang kerja jadi satu dengan ruang belajar anak
2. Jangan pernah meninggalkan anak yang berusia dibawah 2 tahun tanpa supervisi (kalau saya harus mondar-mandir mengerjakan berbagai hal, si anak saya gendong dibelakang atau didepan tergantung saya kerjanya gimana).
3. Delegasikan ke orang yang kita percaya untuk menjaga anak ketika kita sama sekali tidak bisa bekerja dengan mengendong anak (jika memungkinkan) atau gunakan teknologi untuk membantu “mengalihkan perhatian anak” misal nonton film pendidikan, manfaatkan bantuan nursery stuff, seperti baby stroller/kereta dorong bayi, baby walker, baby box, baby chair. Manfaatkan bantuan kakak untuk “menjaga si bayi” tentu dengan parameter pengaman yang kita sudah tentukan dan dipahami. Tapi jangan sekali-kali meninggalkan anak-anak ke ruangan lain. Untuk keamanaan anak jika ditinggal sebentar, pastikan ruangan kerja kita/ruangan anak sudah child/baby proof alias aman dari kemungkinan-kemungkinan terjadinya kecelakaan pada anak dan bayi. Hal ini biasanya saya lakukan dalam waktu yang pendek, misal 15 menit setiap kalinya. Jika anak harus ditinggalkan dalam waktu yang lebih lama, pastikan bayi kita bawa, atau pastikan ada orang dewasa yang bisa bertanggungjawab penuh dan terbiasa dengan anak-anak kita untuk menjaga mereka.
4. Cari ide kreatif agar anak bisa bekerjasama dan kerjaan bisa lebih mudah untuk diselesaikan.
5. Jika memungkinkan cari ART yang bisa membantu pekerjaan sehari-hari (kecuali anak, hanya dibantu ketika kita tidak bisa bersama si anak, tapi pastikan selalu ART ada disatu ruang dengan kita).
✅
🔁 Jadi tidak apa2 ya bu, istilahnya nyambi kerja dgn anak dikasih tontonan tayangan pend,idikan misalnya. Rasanya dlm hati kok kaya ga total jaga anak (apa ini hanya perasaan saya saja ya?😞)
Jawab.
ya balik lagi ke prioritas keluarga, apa itu diperbolehkan dalam perjalanan hidup si anak atau tidak, kalau saya, mending anak nonton film edukasi daripada dipegang ART. maksud saya, nonton sambil saya ada disampingnya, daripada dibawa ke ruangan lain dan dijaga oleh ART. itu prinsip saya.✅
🍂 Tanya 2.
Saya mau tanya saya ari ibu 1 anak 2y2mo. Sebelumnya saya kagum sama ketangguhan mom deasi perlu banyak belajar. Terutama manajemen waktu, tantangan terberat menurut mom deasy dalam hidup waktu manaj waktu itu sendiri apa?
Terimakasih sharing ilmunya. 😘
(Bunda Ari (Noor) - Palu)
Untuk mbak Ari (Noor) – Palu
Orang-orang disekitar saya yang nggak disiplin dan nggak bisa menorganisir diri mereka adalah tantangan terbesar saya. Karena hidup itu kan sehari-harinya bersinggungan dengan orang lain, jadi kalau orang lain nggak disiplin, dan “selalu menggangu” kerjaan saya jadi berantakan. Budaya nggak bisa bilang nggak karena nggak enak disekitar saya juga jadi godaan yang bikin saya jadi mengerjakan emergency orang lain, daripada ngerjain prioritas saya.
✅
🔁 Ngatasin rasa "ngga enakan" bagaimna ya mom 😬 secara saya juga punya rasa kayak gitu.
Jawab.
step by stepnya, diawal aku mulainya sama keluarga terdekat, belajar bilang nggak ke orangtua, adik, baru ke orang lain. Kalau misal ada hal yang susah saya bilang nggak, karena nggak enak hati, tameng saya tuh suami, keluarga, team kerja saya. Biasanya mereka ngingatin tamu "maaf ya, mom Deasi kudu ngerjain hal lainnya". Sesederhana itu aja.
Dulu super nggak nyaman, tapi pikirku, bakal lebih nggak nyaman lagi berkepanjangan kalo aku malah ngerelain berkorban untuk sesuatu yg ngk "penting" dibanding kebutuhan keluarga saat itu. Lama2 orang2 disekitarku jadi ngerti, oh klo sama mom Deasi itu kudu gini, gitu, jadi saya tau, kalau ada yg mau minta waktu saya, itu hal yang benar2 penting, bukan "deadline boongan" jadi kita bisa sama2 ngasih manfaat daripada jadi saling nggak enakan belum tentu ada hasilnya karena men,giyakan. ✅
🍂 Tanya 3
Pertanyaan Bunda Alfi Lampung:
assalmmu'alaikum mb deasi,saya ibu dari 2 anak usia 5y7m & 3y2m. mau tanya nih bagaimana ya cara membagi waktu yg efektif buat anak dan kel y kebetulan saya juga mengajar,jadi kadang waktu 24 jam itu bagi saya sangat kurang. Kadang saya merasa masih blm bisa menjadi ibu yg baik untuk anak2.. makasih mb
Buat mb Alfi – Lampung
Pertanyaannya dilematis ya.. 24 jam itu sudah sempurna dikasih Allah, jadi tinggal kita yang kudu pintar membagi waktu. Tidak bisa semua dikerjakan dan semua dicapai. tapi ada solusinya kok
Pertama, pastikan prioritas Alfi apa? Keluarga secara umum, anak, mengajar? Mana yang no 1, 2, dst.
Kedua, buat jadwal harian, mingguan, bulanan untuk keseluruhan aktifitas si ibu dan anak dan keluarga. Terutama untuk jadwal harian buat si ibu, buat seakurat mungkin dan serealistis mungkin 24 jam itu ngapain aja dari jam ke jam. Dan pastikan memasukkan waktu gangguan kedalamnya, contoh, jika tau anak yg usia 3thn suka rewel dijam2 tertentu, jangan masukin jadwal kerjaan yang nggak bisa diganggu jam segitu, kalo kita optimis maksa, yg terjadi, kerjaan ngk kelar, anak tambah rewel, kita sewot karena terlanjur bikin harapan terlalu tinggi.
Ketiga, disiplin mengerjakan sesuai jadwal dan selalu camkan prioritas. Jika pelupa, pasang reminder di hp, pasang di dinding, atau dimana saja, dan suami juga anak-anak perlu diberitahu agar bekerjasama. Ibu-ibu bekerja modern, baik yang bekerja dari rumah maupun diluar rumah, terlalu menganggap enteng masalah tanggungjawab anak dan keluarga. Jika kita ingin hasil yang berkualitas, kita nggak bisa mendapatkannya dengan asal-asalan. Misal, menunda pekerjaan, atau mendelegasikan pekerjaan ke orang yang tidak kompeten apalagi masalah anak.
Keempat, Banyak berdoa dan sabar.
Kelima, yang sebenarnya jadi no 1, Jadi istri dan Ibu itu tidak mudah, pembelajarannya seumur hidup, dan tidak ada jalan pintas. Ini perlu diingat-ingat.
✅
🍂 Tanya 4
Apakah menurut mom deasy me time itu sangat dibutuhkan kita sebagai ibu & istri? Lalu bagaimana aturan main me time yang biasa mom deasy lakukan? HAYU - SRAGEN
Jawaban:
Buat mb Hayu-Sragen
Tergantung deh, ada yang me timenya itu ya sama anak-anak dan keluarga melakukan aktifitas berbeda dari biasanya, ada yang me timenya itu nggak bisa dilakukan karena nggak ada yg bisa dititipin anak (seperti saya dulu tapi kalau sekarang, nggak bisa juga karena merasa nggak adil, masak Allah nitipin harta berharga, akunya minta break sebentar, kalo pas break/me time ada apa2, gimana?). Saya nggak pernah ber ME-Time. Buat saya, tiap hari itu exciting day, kalau capek, ya slow down. Jadi kayaknya saya nggak berkompeten tuk ngomong tentang me time deh. Klo ini bisa dibilang me time, setiap hari, setelah anak-anak tidur, saya selalu nyempetin baca buku/atau melakukan hobi lainnya sampai waktu tidur tiba. Serius deh, kalau udah cinta sama apa yg dikasih Allah saat ini, nggak bakal deh kita butuh me time. Karena kehilangan satu momen aja udah sebel rasanya. ✅
Sekian diskusi ini kurang dan lebih nya terimakasih banyak partisipasi emak2 kece. Semoga keluarga kita selalu dalam Lindungan Allah SWT.
Quote dari diskusi bareng mommy deasy Noted 📝: jadi istri dan ibu itu tidak mudah, pembelajaran seumur hidup dan tidak ada jalan pintas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar