Minggu, 15 November 2015

Resume Diskusi "Mengajarkan Baca Tulis pada Anak Usia Dini"


Resume Diskusi bersama bunda juditha elfaj dengan topik "memperkenalkan baca tulis pada anak usia dini"

Rabu, 4 nov 2015
Pukul 8-10 pagi WIB
✒Tia Fitriatiningsihingsih
✏Hayu Raras Angganinggani

Profil beliau

Nama lengkap: Juditha Elfaj
Panggilan : Judith
Tempat & Tanggal lahir : Jakarta, 13 Juli 1986
Status (menikah/belum menikah) : menikah
Jumlah anak & usia anak: 2 anak (4 thn 5 bln dan 2 thn 6 bln)
Pendidikan terakhir/Sedang dijalani,univ,jurusan: Apoteker - Universitas Indonesia
Passion : pendidikan anak, keluarga, Al Qur'an
Pekerjaan/Aktivitas harian : Ibu Rumah Tangga
Akun Facebook : Juditha Elfaj
Blog : -
Email aktif : elfaj.juditha@gmail.com
Domisili: Jakarta
Motto hidup: Jagalah Allah, maka Allah akan menjagamu (ihfazhillah yahfazhka)

Prolog: Assalamu'alaykum wrrohmatullahi wabarokatuh.

Selamat pagi, emak-emak kece. Semoga kasih sayangNya senantiasa meliputi para bunda dan keluarga di pagi hari ini. Pada kesempatan ini, saya diminta berbagi tentang mengajarkan baca tulis pada anak. Sebelumnya perlu saya sampaikan ya Bun, saya tidak menguasai metode belajar calistung tertentu pada anak. Saya bukan anti calistung anak usia dini tapi tidak juga mentrigger anak saya untuk menguasai calistung (jadi saya harap diskusi kita tidak memperdebatkan hal itu ya). Tapi lho kok ya anake si 4 thn itu jadi bisa calistung? Mungkin bisa menjadi sisi lain yang menarik untuk kita diskusikan di sini

Bunda sholihat sayang,
Hari ini kita sering mendapati fakta menyedihkan di sekitar kita, bahwa betapa banyak orang yang melek huruf dan bisa membaca tapi tidak suka membaca. Betapa banyak orang yang suka bicara juga menulis (minimal di sosmed deh) tapi tidak suka buku. Betapa banyak anak yang digenjot untuk bisa membaca (karena syarat masuk SD ya), tapi tidak gemar membaca.

Saya sering kali menyampaikan pada sesama emak-emak, si kecil itu hatinya masih sangat lembut dan suci. Pelajaran pertama yang paling cocok untuknya adalah pelajaran cinta. Itulah sebabnya Allah karuniakan cinta jiwa (meminjam istilah pak Anis Matta) yang secara alami tumbuh pada setiap orangtua kepada anaknya. Lalu, pelajaran cinta kepada apa yang perlu kita sampaikan? Tentu saja mencintai Rabb-Nya dan segala kebaikan yang dicintai Rabb-Nya, di antaranya adalah dengan mencintai ilmu.

Wah, berat ya? *sebentar saya atur napas dulu*
Awal memasuki cara mencintai ilmu adalah membuka pintunya dulu. Apa pintunya? Ya, betul! Membaca. Sejak dini. Diniii sekali. Sejak dalam kandungan. Buku juga masuk dlm daftar baby stuff ketika hamil (fyi, sy membeli Muhammad Teladanku, WBAC, dan bbrp paket buku anak ketika masih hamil anak pertama). Mungkin tampak aneh ya. Tapi saya senantiasa merutinkan kegiatan membacakan janin dlm kandungan saya dulu setiap pagi dan sore (membacakan ya, bukan baca utk saya sendiri). Setelah si kecil lahir, sama juga. Setidaknya saya menstimulasi indera pendengaran si new baby born dengan bacaan. Setelah si baby mulai belajar melihat jelas, sambil kita stimulasi indera penglihatannya dengan buku-buku berwarna. Setelah si baby lebih besar lagi, tetap dibacakan sambil melatih motorik halusnya meremas (softbook) atau membuka halaman. Setelah dia semakin lebih besar lagi, sesi membaca buku semakin seru dengan diskusi. Asik kan?

Saya sengaja meletakkan rak buku yang rendah di dekat tempat tidur dan spot bermain anak, sehingga mereka bisa leluasa "membaca" apa saja yang mereka suka. Si Sulung Hania dulu suka amaze melihat saya membacakannya buku. "Kok ummi hebat banget sih bisa tau tulisannya? Aku juga mau dong.." (Eaaaaa). Dan terus menerus dia ulang pernyataan yang sama. Akhirnya sy suka menunjukkan apa yang saya baca dengan jari saya sehingga dia tau saya sedang baca yang mana.

Awal2 saya sempat kaget, ketika Hania bilang, "Mi, kalo sakit demam itu bisa diobatin pakai alpukat lho."

"Oh ya? Kk tau dari mana?"

"Kan aku baca.." seraya menunjukkan majalah

Atau ketika kita sedang diskusi tentang alam, hewan, dll, Hania ini sering sekali interupsi untuk berlari mengambil bukunya dan menunjukan bahasan yang sama dalam buku tsb. "Seronok bisa baca ya Mi.." ungkapnya berulang kali. Atau, ketika bertanya tentang surga, sekarang dia menambahkan item baru, yaitu buku. Dulu, dia suka bertanya memastikan hal-hal kesukaannya ada di surga atau tidak. "Ada es krim? Ada permen? Ada buah?" Tanya Hania waktu dulu. Sekarang dia tambahkan, "Di surga ada buku ga?"

Membaca tulisan latin sebenarnya tidak masuk dalam program belajar di rumah. Kami memang mengenalkan alfabet tapi ya sebatas itu saja. Paling banter merangkai 1 huruf konsonan dengan salah satu huruf vokal. Saya dan suami sebenarnya hanya memasukkan pelajaran belajar membaca Al Qur'an. And do you know, Moms? Janji Allah itu benar. Allah telah mudahkan Al Qur'an untuk dipelajari dan menjadikannya pintu bagi pelajaran yang lain. Maksudnya, sy merasa si Hania ini lebih mudah menguasai ilmu baru setelah dia bisa dan rutin tilawah Al Qur'an (3.5 thn), termasuk membaca tulisan latin.

Mungkin bunda pernah mendengar kisah berikut.
Ibrahim bin Abdul Wahid al-Maqdisi (543 – 614 H) memberi taushiyah kepada Dhiya’ al-Maqdisi (569 – 643 H = 1174 – 1245 M), saat Dhiya’ hendak menempuh perjalanan jauh demi thalabil ilmi: “Perbanyaklah membaca Al-Qur’an, dan jangan pernah meninggalkannya, sebab, kemudahan dalam mendapatkan apa yang kamu cari sesuai dengan kadar bacaan Al-Qur’an-mu”.

Dhiya’ al-Maqdisi berkata: “Aku pun mengikuti pendapat itu dan sering sekali mencobanya, maka setiap kali aku banyak membaca Al-Qur’an, menjadi mudahlah urusanku dalam mendengar dan menulis hadits, dan jika aku tidak membaca Al-Qur’an, maka hal itu menjadi tidak mudah bagiku”.

Wallahu a'alam.

Diskusi

Pertanyaan 1⃣ :
Assalamualaikum. MashaAllah bunda juditha,,kalo dari ceritanya memang seperti mengalir ya metode pembelajarannya. Anak saya rafa juga skrg suka sekali minta dibacakan buku. Jadi hania belajar membaca al quran baru latin ya? Lalu bagaimana metode belajar membaca latinnya? Dan benarkah utk mengajarkan calistung harus menilai kesiapan anak termasuk menunggu anak meminta sendiri dan ada yg berpedoman tanggalnya gigi susu pertama? Terima kasih (Bunda Chusnul)
Jawaban: Wa'alaykumussalam, Bun Chuz.
Iya, Hania belajar membaca Al Qur'an dulu sblm latin. Sy membiasakan diri menunjuk bacaan yg sedang saya baca. Jd si anak lbh familiar dengan bentuk kata dibanding mengeja (kecuali utk kata2 sulit, baru dia eja).

Utk pengenalan alfabet, biasanya dimasukan pada sesi bermain (sensory play menangkap huruf dlm media tertentu, mewarnai, engklek di matras alfabet, dll). Ketika anak sy sdh menguasai "harkat", maka penggabungan huruf konsonan dan vokalnya jd lbh mudah dia pahami.

Sy kurang paham tentang korelasi gigi pertama yg tanggal dg kesiapan membaca. Sy pikir kemauan atau antias dr si anak dan lingkungan yg mendukung mampu keterampilan baca. Wallahu a'lam Pertanyaan 2⃣:
Apa akibatnya jika anak terlalu dini diajarin membaca. misal dr umur 2 th?
Misalnya belajar resmi dan rutin di skolah/ playgroup. textual/ dengan buku/ flashcard (Bunda Anik)
Jawaban:
Sy mengutip penjelasan M.Faudhil Azhim ttg hal ini ya Bun. Hasil penelitian nh Prof. Dr. Kathy Hirsh-Pasek, penulis buku Einstein Never Used Flashcards sekaligus satu-satunya orang yang diizinkan melakukan penelitian di The Better Baby Institute Philadelphia pimpinan Glenn Doman, menarik untuk kita perhatikan. Metode yang diklaim mampu menghasilkan anak-anak jenius melalui pembelajaran membaca dan belakangan berhitung sejak bayi ini, ternyata tidak pernah melahirkan satu jenius pun. Sebaliknya, berdasarkan riset Kathy Hirsh-Pasek, anak-anak yang diajari membaca menggunakan metode Glenn Doman justru cenderung kehilangan antusiasme membaca maupun belajar di usia-usia sekolah hingga masa berikutnya. Anak memang mampu membaca di usia yang jauh lebih dini dibanding teman-temannya, tetapi kehilangan gairah saat ia seharusnya banyak belajar. Pertanyaannya, apa artinya mampu jika anak tak mau? Apa manfaatnya bisa membaca jika mereka tak menyukainya?

Oleh sebab itu, di awal sy sampaikan bahwa pd usia dini yg sedang kita bangun adalah minat bacanya. Kecintaannya mencari ilmu dg membaca. Keasikan saat mendapatkan banyak informasi dengan atau dari bacaan. Apalagi ketika anak sdh mulai suka mengumpulkan informasi ttg sesuatu yang ia sukai dengan bertanya apa, kenapa, bagaimana bisa begitu, dsb (tp sy rasa 2 thn blm ya). Pertanyaan 3⃣:
Bagaimana cara menyiasati anak banyak membaca untuk keluarga menengah ke bawah yg tidak memiliki budget lebih untuk menyediakan buku-buku berkualitas untuk anak-anaknya di rumah? (Bunda Anindita)
Jawaban :
Semoga Allah mudahkan setiap ikhtiar kita dlm mendidik anak2 ya. Sy sgt menghormati para orangtua yg begitu gigih mendidik anak2nya dengan segala keterbatasan (dulu sy jg book advisor).

Sekedar cerita ya, dl suami sempat hampir pingsan ketika sy blg akan membeli buku yang seharga dengan motor (kendaraan kami satu2nya) saat itu . Lalu kami musyawarahkan kembali apa konsekuensinya dsb.

Belakangan sy menyadari, bahwa sebagus2nya buku atau semahal2nya buku tdk akan mampu memberi manfaat kalau TIDAK DIPAKAI sampai TUNTASA. Hanya dibaca awalnya saja atau hanya dipajang saja tdk bs meneteskan ilmunya di kepala kita, apalagi dibakar dan diminum abunya (lho?) Bahkan, kadang si anak hanya menyukai bbrp buku saja dan dibaca berulang2.

Mgkn bs disiasati dengan mengunjungi atau menjadi member perpus. Atau sering berkunjung ke toko buku. Atau sy biasanya suka bertukar buku menarik dg para sahabat (tp harus dicatat ya biar tdk lupa). Sehingga tdk hrs beli.

Oh iya, 1 lagi.. sebaiknya sediakan pos khusus buku dlm anggaran keluarga ya. Salah satu penyakit ibu2 itu latah dan laper mata (termasuk saya) . Apalagi kalau ada kata DISKON . Sebaiknya selalu musyawarahkan dengan suami sblm membeli buku. Manfaat apa yg dpt diperoleh, sdg butuh atau tdk, dsb. Pertanyaan 4⃣:
Assalamualaikum bunda..
Saya ingin sedikit bertanya.
1. Usia berapakah waktu yg paling tepat utk mengajarkan anak utk baca tulis? Dan metode spt apa yg efektif?
2. Ada beberapa org berkata kalau mengenalkan baca tulis sebelum anak bisa baca al quran akan membuat anak jd sulit menghafal huruf hijaiyah krn tercampur2. Bgmn pengalaman bunda?
3. Anak saya yg pertama laki2 usia 4th. Lebih senang belajar dg cara mendengarkan. Sulit utk belajar dg cara visual. Bagaimana cara yg baik agar dia mau dan senang ketika belajar baca tulis bun?(Bunda Dilla)
Jawaban :
1. Sy rasa patokan usia tdk bs disamakan. Yg perlu kita perhatikan adalah kesiapan dan kemauan si anak. Tentu tiap anak memiliki tipe dan cara belajar yang berbeda. Tp pondasi awal yg hrs ada l tetap sama, yaitu kesiapan dan kemauan. Kesiapan di sini meliputi daya pikir dan daya fokusnya terhadap sesuatu yg ingin dia ketahui. Sedangkan, kemauan meliputi antusiasnya dan rasa enjoy nya berinteraksi dengan buku.

2. Pengalaman, sy lbh dulu mengajarkan Al Qur'an (tanpa menargetkan kemampuan baca latin). Kami berusaha alur belajar si keci se-smooth mungkin. Sy dan suami berkeyakinan, Al Qur'an adalah pintu segala ilmu. Ketika kita mengejar akhirat, dunia mengikuti. Begitu jg dg ilmunya.

Kembali pd membaca, alhamdulillah akhirnya si anak lbh mudah ketika menghadapi huruf latin. Huruf hijaiyah kan lbh kompleks ya (ada titik, ada harkat, ada yg bersambung ada yg tdk, dsb), sehingga si anak lbh jeli thd hal yg detail.
Mungkin dengan dibacakan cerita dan diskusi, sambil sesekali ditunjukan bukunya, "ini lho yg sdg kita bahas, Nak..".

Tdk bs berlama dengan buku dan alat tulis tak apa. Sebentar saja asal berkualitas ga masalah.

Kadang kan memang ada ya bbrp orang yg tdk menyukai atau tepatnya tdk bs betah membaca buku (jd malah tidur misalnya ). Tp walau bagaimanapun, ia hrs tetap "dibuat" mencintai ilmu, memiliki karakter mencari tau kebenaran, dan berpikir. Pertanyaan 4⃣:
Assalamualaikum bunda..
1. Usia berapakah waktu yg paling tepat utk mengajarkan anak utk baca tulis? Dan metode spt apa yg efektif?
2. Ada beberapa org berkata kalau mengenalkan baca tulis sebelum anak bisa baca al quran akan membuat anak jd sulit menghafal huruf hijaiyah krn tercampur2. Bgmn pengalaman bunda?
3. Anak saya yg pertama laki2 usia 4th. Lebih senang belajar dg cara mendengarkan. Sulit utk belajar dg cara visual. Bagaimana cara yg baik agar dia mau dan senang ketika belajar baca tulis bun?(Bunda Dilla)
Jawaban :
1. Sy rasa patokan usia tdk bs disamakan. Yg perlu kita perhatikan adalah kesiapan dan kemauan si anak. Tentu tiap anak memiliki tipe dan cara belajar yang berbeda. Tp pondasi awal yg hrs ada l tetap sama, yaitu kesiapan dan kemauan. Kesiapan di sini meliputi daya pikir dan daya fokusnya terhadap sesuatu yg ingin dia ketahui. Sedangkan, kemauan meliputi antusiasnya dan rasa enjoy nya berinteraksi dengan buku.

2. Pengalaman, sy lbh dulu mengajarkan Al Qur'an (tanpa menargetkan kemampuan baca latin). Kami berusaha alur belajar si keci se-smooth mungkin. Sy dan suami berkeyakinan, Al Qur'an adalah pintu segala ilmu. Ketika kita mengejar akhirat, dunia mengikuti. Begitu jg dg ilmunya.

Kembali pd membaca, alhamdulillah akhirnya si anak lbh mudah ketika menghadapi huruf latin. Huruf hijaiyah kan lbh kompleks ya (ada titik, ada harkat, ada yg bersambung ada yg tdk, dsb), sehingga si anak lbh jeli thd hal yg detail.
Mungkin dengan dibacakan cerita dan diskusi, sambil sesekali ditunjukan bukunya, "ini lho yg sdg kita bahas, Nak..".

Tdk bs berlama dengan buku dan alat tulis tak apa. Sebentar saja asal berkualitas ga masalah.

Kadang kan memang ada ya bbrp orang yg tdk menyukai atau tepatnya tdk bs betah membaca buku (jd malah tidur misalnya ). Tp walau bagaimanapun, ia hrs tetap "dibuat" mencintai ilmu, memiliki karakter mencari tau kebenaran, dan berpikir. 🔁Tanggapan: Anak saya udah hapal urutan hijaiyyah tapi belum hapal per huruf waktu pakai iqro yg dari bunda judhita agak lumayan mau diduk anteng tapi cuma sampai beberapa lembar mogok. Lebih suka main alfabet. Atau alfabet distop dulu? (Bunda Chuznul)
Jawaban : Menurut hemat sy ada baiknya satu2, BunChuz, diselesaikannya. Krn anak sy jg kadang kagok dan keliru.

Spt huruf "J" atau "O" dengan huruf lam ل dan ه ha 🌷Pertanyaan 5⃣: Usia brp anak bisa dimulai pengenalan hijaiyah? dan bagaimana menciptakan lingkungan kluarga yg mendukung agar anak cinta Qur'an.(Bunda Yayah)
🌷Jawaban :
Bs dimulai ketika si anak mulai bisa atau belajar bicara. Dikenalkan spt mengenalkan benda2 sekitar saja. Dibawa santai dan menyenangkan, tdk boleh memaksa. More (smooth) stimulation, less expectation aja.

Bagaimana menanamkan cinta pada Al qur'an?

1. Memberikan keteladanan terbaik
Anak adalah peniru yang ulung, maka jadilah model bagi mereka bagaimana mengisi keseharian hari-hari kita dengan Al Qur'an.

2. Memberikan pengalaman berinteraksi yang istimewa dengan Al Qur'an
Misal, wkt khusus bersama Al Qur'an. Bisa jd hanya sekedar mempersilakannya "menonton" ayah bundanya asik memperdengarkan Al Qur'an, bercerita tentang kisah-kisah dalam Al Qur'an, bermain dengan huruf hijaiyah, dll. Tak perlu lama. Sebentar tapi rutin dan berkelanjutan.

3. Al Qur'an sebagai jalan memperkenalkan anak pada Penciptanya.

4. Menjadikan Al Qur'an sebagai isu utama dalam keluarga. Sering diulang-ulang keutamaan Al Qur'an pada diskusi hangat keluarga, berusaha mendedukasikan ayat-ayat Al Qur'an dengan realitas yang ditemukan anak, memberikan apresiasi yang istimewa terhadap keberhasilan anak dengan Al Qur'an dibanding bidang lainnya, dll.

5. Kasih sayang dan doa tulus dari orangtua yang senantiasa meliputi ananda tercinta. 🌷Pertanyaan 6⃣: Bunda judith, bisa share bagaimana bunda mengajarkan anak anak bunda membaca?(Bunda Tia)
🌷Jawaban : Spt yg td sy ceritakan, Bunda Tia. Sy hny sering membacakan dan mengenalkan alfabet.

Selebihnya berlatih membaca (selain dr buku) dr apa yg kami dapati dr lingkungan sekitar yg menarik perhatian anak. Misal : marka jalan, poster pengumuman, rumah makan padang, dll 😁

Atau, ketika bermain eksperimen (mencampur warna, mengenal kejadian alam, dsb) sy tunjukan pd anak buku referensinya.
Bahkan ketika kami bereksperimen resep masakan, saya juga tunjukan pd anak catatannya, kemudian kita baca dan coba bersama. 🌷Pertanyaan 7⃣: Assalamualaikum
Bun. Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan

1. Syarat masuk sd kan sudah bisa calistung. Bahkan skrg banyak guru2 tk yg mempunyai les untuk calistung. Bagaimana pendapat bunda juditha ttg hal "pemaksaan" ini?

2. Apakah dalam pembelajaran, bunda judith menggunakan media flashcard untuk mengenalkan huruf2/hijaiyah?

3. Apakah ada waktu2 tertentu untuk bunda judith membacakan cerita2?(Bunda Hilmia)
🌷Jawaban :
1. Sy rasa pembentukkan karakter pd anak usia dini lbh utama dr keterampilan membaca. Sekolah berperan membentuk kecintaan dan gairah anak terhadap membaca, memperoleh pengalaman mengesankan dengan kegiatan membaca, dan bukan menekankan pada keterampilan membaca di usia dini. Ketika kemauan membaca telah tertanam sangat kuat pada diri anak, maka akan lebih mudah bagi mereka belajar kemampuan membaca. Maka tatkala usianya semakin bertambah dan minatnya semakin berkembang, anak-anak tetap bergairah membaca. Inilah yang menjaga keberlangsungan minat baca mereka yang berimbas nyata terhadap budaya belajar.

2. Anak pertama dan kedua saya sgt berbeda tipe. Yg pertama berhasil menggunakan flash card hijaiyah, sdgkn sy kedua suka sekali bermain dg flash card hijaiyah. Utk alfabet, tdk menggunakan media flaschcard.

3. Membacakan cerita biasanya sblm bobo. Utk si sulung, krn dia sdh bs baca buku sendiri, biasanya ketika senggang dia baca buku yg dia suka kapan saja. 🔁Tanggapan : Tadi bilang anak pertama tidak berhasil pake flash card...lalu mengenalkan huruf hijaiyahnya bagaimana bu?

Si mas rafif(2y5mo) waktu saya ngaji dia bilang.."aku ikutan ngaji mi"..

Saya ambilkan buku qiroati yg besar halamannya warna warni..

Baru dikenalin a ba...sudah kabur hihi..mgkn bu juditha mau berbagi tips...jazakillah khayran(Bunda Titik)
🌷Jawaban :
Si sulung mengenal hijaiyah lewat permainan atau membuat DIY bertema hijaiyah. Ketika sdh bs duduk tenang sekitar 10-15 mnt pd usia 3 thn, br mulai belajar dg iqra.Gpp sebentar2, bu. Yg penting anaknya enjoy n ga kapok. Semoga Allah limpahkan kesabaran dan kemudahan ya 😊

🌷Pertanyaan 8⃣: Apa yang sebaiknya orang tua lakukan jika visi misi antara sekolah dengan keluarga dalam hal membaca di usia dini berbeda bunda? misalkan di sekolah (Tk) diwajibkan membaca buku metode suku kata secara abstrak, dan ternyata anaknya kurang suka, sedangkan di rumah diarahkan untuk menumbuhkan kecintaan membaca dengan membacakan buku kepada anak misalnya? Mohon solusinya terimakasih (Bunda Hayu) ?Jawaban :
Masa-masa emas anak usia dini sebenarnya adalah hak penuh orangtua. Pendidikan utamanya berada di rumah. That's ayahbunda nya hrs memiliki konsep yg jelas dlm mendidik si buah jati. Kalaupun disekolahkan, maka setidaknya ada 3 hal yg kita perlu perhatikan :
1. Sekolah yg dpt menjadi partner ortu dlm menjaga fitrah anak yg suci, 2. Sekolah mendukung pembentukan karakter anak yg orangtuanya dambakan, dan 3. anak enjoy menjalaninya. Krn anak dpt belajar byk hal ketika dia dlm keadaan happy.

Kita (ortu) yg memilih ya Bun. Kita yg menentukkan anak dididik spt apa, terlebih di usia dini Sebaiknya dimusyawarahkan kembali dg suami yg membuat ayahbunda nya lbh tenang saja dan anak enjoy.

🌷Pertanyaan 9⃣:

Asalamualaikum Mbak Judhit...

saya pengagum Mbak Judhita n kak Hania... 😍😍
1. Azka 3y4m sejauh yg saya lihat, tipe belajarnya auditori kinestetik. dia suka sekali kalo saya belikan buku, kalo pergi ke toko buku memilih buku yang dia suka, dan selalu dlm kegiatan nya setiap hari itu membaca buku alias dia minta diceritain saya, dia yg lihat gambarnya, beberapa Kali diceritain, dia menceritakan sendiri tapi bahasanya jadi mirip sama cara saya bercerita, jadi seperti menghafal apa yang saya ceritakan.
Tapi blm ada ketertarikan untuk mengenal huruf kalo diajak bermain huruf.
gimana cara mengenalkannya ya mbak?
2. Kalo mensiasati agar anak mau baca buku lain gimana Mbak, kadang azka maunya baca buku itu2 aja, yg lain ga mau?

jazakillah Mbak Judith...(Bunda Lidya) 🌷Jawaban :
1. Masyaa Allah.. Pintarnya Azka.. Barokallahu fiikum..
Ananda sdh pny "modal" yg luar biasa ya Bun. Apalagi dg tipe auditori kinestetik, minatnya thdp buku sgt baik. Perlu dijaga baik2. Semoga Allah limpahkan kesabaran utk ayahbunda nya menemani Azka membaca buku. Hanya minat dg bbrp buku yg sama jg ga masalah, Bun. Anak sy awalnya jg begitu. Sampai2 dia hafal teks seluruh isi bukunya.

Anak sy yg kedua jg pny kecenderungan audio-kinestetik. Belajarnya huruf2 biasanya dg matching game yg berlari2, atau lompat engklek di matras yg bertuliskan huruf2. Ketika dibacakan buku, biasanya sy sempatkan menyebut (sambil ajak anaknya jg) nama2 huruf pada judulnya. Misal, judul buku Nabi Sayang Allah. N-a-b-i nabi, s-a-y-a-n-g sayang, A-l-l-a-h Allah (sambil ditunjuk hurufnya)

2. Hania bs beralih ke buku lain biasanya stlh belajar tema baru. Misal, sblmnya dia suka buku ttg shiroh. Ketika tema belajar selanjutnya ttg hewan dlm Al Qur'an, kami bahas segala sesuatu ttg hewan, diajak jalan2 ke zoo, membacakan kisah2, lalu menunjukkan buku baru ttg hewan. Baru lah dia bs beralih.

Pertanyaan 🔟:
Masyaa Allah senangnya bund Juditha bisa hadir kembali sbg narsum 😊 sy mau tanya khusus utk belajar membaca & menulis huruf latin:
1. Apakah Hania belajar dr awal mengeja seperti jaman dulu ca ci ce co atau I-ni bu-di atau langsung dkenalkan dgn kalimat utuh budi bermain layangan?
2. Latihan menulis dstimulasi dgn cara apa? Apakah dgn tracing huruf? Bila iya huruf apa yg pertama kali diajarkan?
3. Buku apa yg bunda Juditha rekomendasikan utk dipakai seperti yg Hania pakai utk belajar membaca & menulis? (Soalna buku Iqro yg bunda Juditha rekomendasikan ke sy Alhamdulillah cocok utk anak sy jd siapa tau buku lainnya jg cocok).
Jazakillah khoir 😘(Bunda Lalita-Bogor)
🌷Jawaban : Bunda Lalita.. Masya Allah... alhamdulillah sy yg jg seneng bgt. Barokallahu fiik 😘
1. Sy mengenalkan per kata, bun. Jd, selain ketika baca buku sy tunjuk kata mana yg sdg sy baca, di rumah sy jg memberi label benda2 yg sering anak lihat. Misal, di pintu sy labeli "pintu", di lemari baju sy tempel label "lemari", dsb (nanti sy tunjukan fotonya insya Allah).

Tp stlh anaknya mulai melahap byk bacaan dan menemukan kata-kata yg tdk familiar, maka sy mulai mengajarkan mengeja ba-bi-bu-be-bo. Atau bermain tebak2an : sebutkan benda yang awalannya ba atau bi atau bu, dst.

2. Latihan menulis dengan berlatih stimulasi otot halusnya sj. Bisa dg tracing, mencetak/menjiplak, melukis, menggambar, dsb. Sy jg lupa memulai dg huruf apa 😁. Sy lbh sering membebaskan si anak menggambar. Lama kelamaan dia penasaran mencoba sendiri bagaimana menulis namanya, adiknya, ummi, abi, dsb.

3. Buku yg dipakai Hania belajar membaca mah bebas. Apa aja yg ada di rumah bs dipakai utk berlatih 😁. Utk latihan prewritting jg biasanya sy buatkan sendiri worksheet nya, sesuai tema apa yg sdg dia suka. 😊

Menu FC 2 #Emak Kece Creativity Week#


Nama emak : Noor Yunikasari

Nama masakan.
1. Terong balado
Bahan.
Terong uk. Sedang 2 buah
Bahan halus.
Cabe merah 7 bh
Cabe rawit 7bh
Bawang merah 4 bh
Bawang putih 3 bh
Tomat 1 bh
Gula garam lada.

Cara.
Potong terong memanjang, goreng sebentar saja lalu sisihkan.

Sebelum bahan halus diulek/dihaluskan terlebih dahulu d rebus sebentar. Lalu haluskan

Tumis bahan yg dihaluskan, setelah wangi masukan terong dan bumbu, tumis sebentar dan angkat.

Waktu persiapan. 10 menit
Waktu masak. 10 menit
Porsi. 3 org

Nama masakan : Tumis Toge.
 Bahan.
Semangkok toge bersih
1 bh tahu putih besar. Potong dadu
4 bh bawang putih
3 bh bawang merah
Daun bawang
Gula garam lada.

Cara.
Iris tipis bawang merah dan putih. Tumis sampai wangi, lalu masukan tahu dan bumbu. Masukan toge dan daun bawang. Tumis sebentar lalu angkat.

Waktu persiapan. +- 7 menit
Waktu masak. 10 menit
Porsi. 3 orang

Nama masakan: tempura enoki
Bahan.
Jamur enoki 1 bungkus
3sdm tepung terigu (peres)
1sdm tepung beras
Air
Bumbu halus.
3 bh bawang putih
1 ruas kunyit
1sdt ketumbar
1sdt lada
1sdt garam.

Cara.
Haluskan bumbu lalu masukan kedalam tepung, kasih air sedikit2 sampai sedikit kental (jgn terlalu kental atau encer). Goreng diminyak yang panas (api kecil).

Waktu persiapan. 10 menit
Waktu masak. 20 menit


Nama masakan: Perkedel Jagung Panggang
Bahan.
2 bh jagung muda, diparut.
2 sdm tepung beras.
Daun bawang dan seledri
Garam gula lada.

Cara.
Campurkan semua bahan yang ada, masak di atas teflon (tidak usah dioles minyak) dengan api kecil.

Waktu persiapan. 10 menit
Waktu masak. 10 menit
Porsi. 3 orang

Sabtu, 14 November 2015

Pompom Potatoes #Emak Kece Creativity Week#


Nama Masakan : Pompom Potatoes
Nama Emak : Annisa Elmiani

Resep:
500 gr Kentang
180 gr Keju Cheddar
Garam sck
Merica sck
1 Butir Telur (untuk membalur)
Tepung Roti

Cara Membuat:
1. Kupas dan cuci bersih kentang. Potong dadu lalu kukus hingga matang.
2. Haluskan kentang yang telah dikukus.
3. Tambahkan keju cheddar parut, lalu masukkan garam dan merica. Aduk rata.
4. Bentuk campuran kentang memanjang/ bulat. Balur telur, lalu balurkan kembali pada tepung roti (saya juga menambahkan garam dan merica pada tepung rotinya).
5. Goreng hingga kuning keemasan.

Tambahan: saos tomat/ cabai

Nb: Bisa juga menambahkan beberapa sendok susu kental manis pada adonan jika suka rasa yang agak manis.

Tumis Tahu Ebi #Emak Kece Creativity Week#


nama masakan : tumis tahu ebi

nama emak : nurul pratiwi

resep:
bahan:
5 buah tahu putih,potong dadu
1 sdt ebi kering
kecap manis secukupnya (ga pakai takaran,sesuai selera)
gula merah secukupnya
garam
merica bubuk
air
2 lbr daun salam
3 butir bawang merah
2 butir bawang putih
minyak goreng

cara membuat:
1.goreng terlebih dahulu tahu putih yg telah dipotong dadu hingga berkulit
2. tumis bawang merah dan bawang putih yg telah di iris tipis hingga harum
3. lalu masukkan ebi,daun salam
4. masukkan tahu yg telah digoreng,setelah agak lama masukan air secukupnya dan tambahkan gula merah,merica bubuk,aduk
5. tunggu sampai air nya menyusut,matikan api
6. setelah uap panas berkurang,masukan garam secukupnya,aduk rata,siap dihidangkan.

Kamis, 12 November 2015

Singang #Emak Kece Creativity Week#



Nama masakan: singang (makanan khas Sumbawa)

Nama emak : jessica

Bahan yang diperlukan:

- Minyak untuk menumis
- Garam disesuaikan
- Gula disesuaikan
-  3 buah cabai merah besar
- Cabai kecil sesuai selera
- 3 siung bawang merah
- 1 siung bawang putih
- 3 buah kemiri
- 2 buah tomat
- ¼ jari telunjuk kunyit
-  400ml air
- 2 tangkai asam jawa
- ½ kg ikan/ udang

- Ruku/ sejenis kemangi secukupnya ( tapi saya gak pakai karna dijawa agak sulit nyari)

Cara membuat:
- Rendam air dan asem jawa sambil diremas- remas agar air dan asemnya lebih cepat tercampur, ampas dari asem dibuang dan airnya disaring
- ulek cabai merah besar, kemiri, dan kunyit
- Iris bawang putih, bawang merah dan tomat
- Tumislah irisan bawang putih, bawang merah, cabai merah besar, kemiri
- Setelah tumisan wangi, masukkan air yang telah dicampur asem jawa dan masukkan ikan atau udang, dengan menggunakan api kecil agar air dari ikan tersebut keluar
- Setelah mendidih masukkan irisan tomat, cabai kecil utuh,ruku/kemangi,garam, gula
- Tunggu beberapa saat,sampai tomat agak matang. Hidangkan dengan bawang goreng diatasnya
Waktu yang diperkirakan : 20 menit
Untuk penyajian: 4 orang

Minggu, 08 November 2015

Menu Food Combining 1 #Emak Kece Creativity Week#


Nama masakan: Tumis Jantung Pisang Pedas dengan Singkong Kukus dan Lalapan

Nama emak: Khusnul Dwi Tyasari

Bahan yang diperlukan

Tumis Jantung Pisang Pedas
Bahan: 
- 300 gr jantung pisang yang sudah dipotong dan rebus sebentar
- 2 lembar daun jeruk sobek, buang tulang daun yang di tengah
- 1 sdm ebi yang sudah disangrai dan dihaluskan
- Sedikit air
- Garam secukupnya
- Gula pasir sejumput
- 1 sdm minyak kelapa atau olive oil untik menumis

Bumbu halus :
- 5 buah bawang merah
- 3 buah bawang putih
- 2 buah kemiri
- 8 bh cabe rawit, bisa lebih kalau suka pedas
- 1 cm kunyit

Cara Membuat:
1. Panaskan minyak, tumis bumbu halus  hingga wangi
2. Masukkan jantung pisang, aduk rata
3. Masukkan ebi, garam, gula dan sedikit air
4. Test rasa
5. Masak sampai air menyusut.
6. Siap disajikan

Disajikan bersama:
500 gr singkong dikukus
1 buah timun, diiris sesuai selera
3 buah tomat, diiris sesuai selera
Tahu goreng secukupnya

Waktu yang diperlukan
Persiapan: 10 menit
Masak sampai matang: 10 menit
Total waktu 20 menit

Untuk 5 porsi

Rabu, 04 November 2015

Resume Diskusi Manajemen Waktu, Awal dari Ikhtiar Menggapai Impian

=====RESUME DISKUSI ====
🌷 Manajemen Waktu, Awal dari Ikhtiar Menggapai Impian 🌷

✒ Momod : bunda aisy
📝 Nonot : Bunda Noor

🍀 Profil Narsum
Nama lengkap: Deasi Srihandi
Panggilan : Mom Deasi
Tempat & Tanggal lahir : Manado, 26 Nov 1978

Status (menikah/belum menikah) : Menikah with multiple co-wives

Jumlah anak & usia anak: 6 (1, 3, 5, 8, 12, 14)

Pendidikan terakhir/Sedang dijalani,univ,jurusan: University of Life (pendidikan yg sedang dijalani) ,International Business Administration, Univ Sam Ratulangi

Passion : Living to the Fullest, learning doing everything that can bring me closer to Allah (semua kegiatan/hal tentang woman sustainability n to make Allah loves me itu bikin aku jatuh cinta untuk ngelakuinnya jadi susah bilang passionnya yg mana, ato klo mo disingkat, I'm multi passion).

Pekerjaan/Aktivitas harian : Green Mommy (make green n healthy products;cosmetic, skincare, personal care, cleaning products, vegan n raw food), teaching sustainability/keberlanjutan untuk keluarga dan wanita utamanya, blogging tentang woman and sustainability, mommy, istri, ngajarin anak-anak dengan cara unschooling (dulunya homeschooling), training martial arts, Petani.

Akun Facebook : Deasi Srihandi
Blog : http://greenmommyshop.wordpress.com

http://messyhomestead.wordpress.com

Email aktif : tanyagreenmommy@gmail.com
Domisili: Malang Kota, Bunulrejo & Green Family Eco Farm, Kemiri-Malang Kabupaten

Motto hidup: The Selfless One

🍀 Hasil Diskusi
🍂 Tanya 1
1. Terkait manajemen waktu, apa yang bisa kita lakukan untuk mensiasati datangnya rasa malas? Rasa2nya hambatan terbesar supaya kita bisa tertib memanage waktu adalah dari diri sendiri. Bgm supaya kita tetap fokus dan tidak mudah teralihkan ke hal2 lain yang ga begitu penting ya?

2. Bisakah ibu jabarkan contoh kegiatan sehari2, bagaimana kita bisa menyelesaikan urusan  pribadi (kebetulan saya jualan online), tanpa mengesampingkan anak? Inginnya sih urusan online shop saya selesaikan saat anak tidur, tapi susah juga ya. Selama ini saya curi2 waktu, misal anak lagi asik main sendiri, saya ngumpet balasin pesanan 😬😬

Laras-Depok

Jawaban:

Buat Mb Laras-Depok
1. Tentang Manajemen Waktu,
Cara menyiasati rasa malas?
Kita kudu mengerti apa arti jadi Ibu, Istri itu, dan kita kudu membangun motivasi setiap individu yang mungkin berbeda-beda apa yang kita inginkan untuk kita dapatkan dari menjadi ibu atau istri atau apa yang ingin kita berikan dari menjadi ibu dan atau istri.
Kalau dikamus saya, rasa malas itu nggak ada. Kalau kita malas, kita kudu malu diri, berati kita mau sesuatu yang lain yang saat itu kita nggak punya yang membuat kita jadi nggak mau melakukan apa yang ada didepan mata. Kalau capek atau sakit lain cerita.
Tapi kalau juga kita belum bisa menghilangkan rasa malas, tips paling asik, bikin kegiatan berbeda yang melibatkan anggota keluarga, terutama anak-anak, missal nih, malas masak, ajak anak-anak untuk bantuin masak bareng, memang bakal berantakan lebih, ajak mereka bantu bersih-bersih, kalo alasannya nanti kita juga yang beresin karena mereka nggak bisa super bersih or rapi, biarin aja..
Kita kudu menerima kalau kesempurnaan itu bukan milik kita, apalagi anak-anak.

Untuk bisa tetap fokus, balik lagi ke jadwal, bikin rincian apa saja yang harus dilakukan sesuai prioritas, dan bikin alokasi waktu, misal, masak jam 5 pagi selama 1 jam, bikin timer di hp, untuk masak selama 1 jam.
Untuk tetap fokus jika bekerja tanpa ART seperti saya dan banyak teman-teman lainnya, gadget dan post o notes yang saya tempel di laptop, hal yang sedang saya kerjakan saat itu, juga google calendar di laptop termasuk to do list organizer di atas meja jadi reminder favorit saya. Jadi kalau misal saya lagi teralihkan perhatiannya karena anak pup atau minta dibantu PRnya sembari saya kerja, ketika balik lagi ke meja kerja, saya tau apa yang tadinya saya kerjakan. Tapi butuh hati yang kuat dan ngomong Ke diri sendiri “Just Suck it Up” untuk tetap meneruskan pekerjaan.

Untuk tidak teralihkan perhatian ke hal-hal yang nggak penting, jawabannya Cuma 1: Tau apa prioritas kita. Baik prioritas hari itu dan apa prioritas utama kita dalam hidup.
Kegiatan saya sehari-hari berunschooling-homeschool, mengasuh bayi usia 1 tahun dan menjalankan GMS dari jam 8-5 sore, dan sama seperti ibu lainnya saya masak setelah sholat subuh dan menyiapkan makan siang dan malam dan bersih-bersih, termasuk nyuci dan melipat pakaian dll. Semua bersinergi itu tips saya.
Tidak mengesampingkan anak relative juga. Tips pengaturan kerja saya seperti ini:
1. Ruang kerja jadi satu dengan ruang belajar anak
2. Jangan pernah meninggalkan anak yang berusia dibawah 2 tahun tanpa supervisi (kalau saya harus mondar-mandir mengerjakan berbagai hal, si anak saya gendong dibelakang atau didepan tergantung saya kerjanya gimana).
3. Delegasikan ke orang yang kita percaya untuk menjaga anak ketika kita sama sekali tidak bisa bekerja dengan mengendong anak (jika memungkinkan) atau gunakan teknologi untuk membantu “mengalihkan perhatian anak” misal nonton film pendidikan, manfaatkan bantuan nursery stuff, seperti baby stroller/kereta dorong bayi, baby walker, baby box, baby chair. Manfaatkan bantuan kakak untuk “menjaga si bayi” tentu dengan parameter pengaman yang kita sudah tentukan dan dipahami. Tapi jangan sekali-kali meninggalkan anak-anak ke ruangan lain. Untuk keamanaan anak jika ditinggal sebentar, pastikan ruangan kerja kita/ruangan anak sudah child/baby proof alias aman dari kemungkinan-kemungkinan terjadinya kecelakaan pada anak dan bayi. Hal ini biasanya saya lakukan dalam waktu yang pendek, misal 15 menit setiap kalinya. Jika anak harus ditinggalkan dalam waktu yang lebih lama, pastikan bayi kita bawa, atau pastikan ada orang dewasa yang bisa bertanggungjawab penuh dan terbiasa dengan anak-anak kita untuk menjaga mereka.
4. Cari ide kreatif agar anak bisa bekerjasama dan kerjaan bisa lebih mudah untuk diselesaikan.
5. Jika memungkinkan cari ART yang bisa membantu pekerjaan sehari-hari (kecuali anak, hanya dibantu ketika kita tidak bisa bersama si anak, tapi pastikan selalu ART ada disatu ruang dengan kita).


🔁 Jadi tidak apa2 ya bu, istilahnya nyambi kerja dgn anak dikasih tontonan tayangan pend,idikan misalnya. Rasanya dlm hati kok kaya ga total jaga anak (apa ini hanya perasaan saya saja ya?😞)
Jawab.
ya balik lagi ke prioritas keluarga, apa itu diperbolehkan dalam perjalanan hidup si anak atau tidak, kalau saya, mending anak nonton film edukasi daripada dipegang ART. maksud saya, nonton sambil saya ada disampingnya, daripada dibawa ke ruangan lain dan dijaga oleh ART. itu prinsip saya.✅

🍂 Tanya 2.
Saya mau tanya saya ari ibu 1 anak 2y2mo. Sebelumnya saya kagum sama ketangguhan mom deasi perlu banyak belajar. Terutama manajemen waktu, tantangan terberat menurut mom deasy dalam hidup waktu manaj waktu itu sendiri apa?

Terimakasih sharing ilmunya. 😘
(Bunda Ari (Noor) - Palu)

Untuk mbak Ari (Noor) – Palu
Orang-orang disekitar saya yang nggak disiplin dan nggak bisa menorganisir diri mereka adalah tantangan terbesar saya. Karena hidup itu kan sehari-harinya bersinggungan dengan orang lain, jadi kalau orang lain nggak disiplin, dan “selalu menggangu” kerjaan saya jadi berantakan. Budaya nggak bisa bilang nggak karena nggak enak disekitar saya juga jadi godaan yang bikin saya jadi mengerjakan emergency orang lain, daripada ngerjain prioritas saya.


🔁 Ngatasin rasa "ngga enakan" bagaimna ya mom 😬 secara saya juga punya rasa kayak gitu.
Jawab.
step by stepnya, diawal aku mulainya sama keluarga terdekat, belajar bilang nggak ke orangtua, adik, baru ke orang lain. Kalau misal ada hal yang susah saya bilang nggak, karena nggak enak hati, tameng saya tuh suami, keluarga, team kerja saya. Biasanya mereka ngingatin tamu "maaf ya, mom Deasi kudu ngerjain hal lainnya". Sesederhana itu aja.
Dulu super nggak nyaman, tapi pikirku, bakal lebih nggak nyaman lagi berkepanjangan kalo aku malah ngerelain berkorban untuk sesuatu yg ngk "penting" dibanding kebutuhan keluarga saat itu. Lama2 orang2 disekitarku jadi ngerti, oh klo sama mom Deasi itu kudu gini, gitu, jadi saya tau, kalau ada yg mau minta waktu saya, itu hal yang benar2 penting, bukan "deadline boongan" jadi kita bisa sama2 ngasih manfaat daripada jadi saling nggak enakan belum tentu ada hasilnya karena men,giyakan. ✅

🍂 Tanya 3
Pertanyaan Bunda Alfi Lampung:

assalmmu'alaikum mb deasi,saya ibu dari 2 anak usia 5y7m & 3y2m. mau tanya nih bagaimana ya cara membagi waktu yg efektif buat anak dan kel y kebetulan saya juga mengajar,jadi kadang waktu 24 jam itu bagi saya sangat kurang. Kadang saya merasa masih blm bisa menjadi ibu yg baik untuk anak2.. makasih mb

Buat mb Alfi – Lampung
Pertanyaannya dilematis ya.. 24 jam itu sudah sempurna dikasih Allah, jadi tinggal kita yang kudu pintar membagi waktu. Tidak bisa semua dikerjakan dan semua dicapai. tapi ada solusinya kok
Pertama, pastikan prioritas Alfi apa? Keluarga secara umum, anak, mengajar? Mana yang no 1, 2, dst.
Kedua, buat jadwal harian, mingguan, bulanan untuk keseluruhan aktifitas si ibu dan anak dan keluarga. Terutama untuk jadwal harian buat si ibu, buat seakurat mungkin dan serealistis mungkin 24 jam itu ngapain aja dari jam ke jam. Dan pastikan memasukkan waktu gangguan kedalamnya, contoh, jika tau anak yg usia 3thn suka rewel dijam2 tertentu, jangan masukin jadwal kerjaan yang nggak bisa diganggu jam segitu, kalo kita optimis maksa, yg terjadi, kerjaan ngk kelar, anak tambah rewel, kita sewot karena terlanjur bikin harapan terlalu tinggi.
Ketiga, disiplin mengerjakan sesuai jadwal dan selalu camkan prioritas. Jika pelupa, pasang reminder di hp, pasang di dinding, atau dimana saja, dan suami juga anak-anak perlu diberitahu agar bekerjasama. Ibu-ibu bekerja modern, baik yang bekerja dari rumah maupun diluar rumah, terlalu menganggap enteng masalah tanggungjawab anak dan keluarga. Jika kita ingin hasil yang berkualitas, kita nggak bisa mendapatkannya dengan asal-asalan. Misal, menunda pekerjaan, atau mendelegasikan pekerjaan ke orang yang tidak kompeten apalagi masalah anak.
Keempat, Banyak berdoa dan sabar.
Kelima, yang sebenarnya jadi no 1, Jadi istri dan Ibu itu tidak mudah, pembelajarannya seumur hidup, dan tidak ada jalan pintas. Ini perlu diingat-ingat.


🍂 Tanya 4
Apakah menurut mom deasy me time itu sangat dibutuhkan kita sebagai ibu & istri? Lalu bagaimana aturan main me time yang biasa mom deasy lakukan? HAYU - SRAGEN

Jawaban:
 Buat mb Hayu-Sragen
Tergantung deh, ada yang me timenya itu ya sama anak-anak dan keluarga melakukan aktifitas berbeda dari biasanya, ada yang me timenya itu nggak bisa dilakukan karena nggak ada yg bisa dititipin anak (seperti saya dulu tapi kalau sekarang, nggak bisa juga karena merasa nggak adil, masak Allah nitipin harta berharga, akunya minta break sebentar, kalo pas break/me time ada apa2, gimana?). Saya nggak pernah ber ME-Time. Buat saya, tiap hari itu exciting day, kalau capek, ya slow down. Jadi kayaknya saya nggak berkompeten tuk ngomong tentang me time deh. Klo ini bisa dibilang me time, setiap hari, setelah anak-anak tidur, saya selalu nyempetin baca buku/atau melakukan hobi lainnya sampai waktu tidur tiba. Serius deh, kalau udah cinta sama apa yg dikasih Allah saat ini, nggak bakal deh kita butuh me time. Karena kehilangan satu momen aja udah sebel rasanya. ✅

Sekian diskusi ini kurang dan lebih nya terimakasih banyak partisipasi emak2 kece. Semoga keluarga kita selalu dalam Lindungan Allah SWT.

Quote dari diskusi bareng mommy deasy  Noted 📝:  jadi istri dan ibu itu tidak mudah, pembelajaran seumur hidup dan tidak ada jalan pintas.